Senin, 30 Juni 2008

Grace Sari Ysidora memborong 2 gelar di One Ject

Ditulis oleh Adji Soedibjo
Indonesia Tennis – 30/6/2008, Usai sudah penyelenggaraan turnamen “ITF Oneject International Junior Championships” grade 4 yang menuntaskan tiga partai final tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri di komplek tenis Taman Maluku, Bandung. Setelah satu gelar ganda putra diraih oleh unggulan 3 David Agung Susanto/Tito Parulian Hutauruk kemarin, sektor putri Indonesia memberikan 2 gelar dari tunggal putri melalui Grace Sari Ysidora dan ganda putri atas kemenangan Grace Sari Ysidora/Bella Destriana. Unggulan utama tunggal putri, Grace, di final tampil dengan strategi menyerangnya yang nyaris sempurna terutama di set pertama, sementara lawannya Hong Seung-Yeon dari Korea Selatan berusaha mengimbanginya dengan ulet. Mendapat giliran servis di game pertama, Grace langsung menggebrak dan unggul 1-0. Kemudian Hong mampu mempertahankan servisnya meskipun harus melewati 3 kali deuce, 1-1. Setelah itu servis Grace dapat dipatahkan oleh Hong, sehingga keadaan berbalik menjadi 1-2. Grace terus memberikan tekanan dan langsung mematahkan servis Hong untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Grace makin solid dengan serangan-serangannya yang datar dan tajam meskipun Hong selalu berusaha meladeni dengan sesekali memaksakan reli-reli, tetapi Grace terus melaju dalam perolehan game hingga menutup set pertama dengan 6-2. Di set kedua, tampak Grace mulai terlihat mengendurkan serangannya setelah unggul 4-1 sehingga Hong dengan gigihnya memaksa Grace membuat kesalahan-kesalahan sendiri dan akhirnya membuat kedudukan berimbang 4-4. Pada 2 game berikutnya, keadaan berbalik di mana Hong beberapa kali membuat kesalahan sendiri karena penempatan bola yang sulit dari Grace. Akhirnya Grace sanggup menuntaskan pertandingan set kedua dengan 6-4 dan meraih gelar keduanya berturut-turut dalam 2 minggu terakhir. Minggu lalu Grace sukses merebut gelar di ITF grade 4 Piala Thamrin di Jakarta. Apa yang dicapai oleh Grace meraih gelar “back to back” Piala Thamrin dan One Ject menyamai apa yang didapat oleh Jessy Rompies tahun lalu. Namun Grace saat ini berusia 15 tahun, sedangkan tahun 2007 Jessy sudah berusia 17 tahun. Sebagai catatan, Jessy meraih gelar ITF perdananya di Piala Thamrin 2007, sedangkan Grace meraih gelar perdananya di ITF grade 4 Brunei pada tahun 2006 sehingga gelar di One Ject 2008 menjadi gelar yang keempat bagi Grace.

Statistik pertandingan:
Grace – 1st serve percentage 56%, 3 double faults, 18 winners, 15 unforced errors
Hong – 1st serve percentage 71%, 2 double faults, 5 winners, 26 unforced errors

Dari final ganda putri, terjadi “all Indonesian final” di mana akhirnya unggulan 1 Grace Sari Ysidora/Bella Destriana berhasil menang atas unggulan 2, Laili Rahmawati Ulfa/Cynthia Melita dengan 6-1, 6-3. Dengan demikian final sesama Indonesia terjadi lagi setelah minggu lalu di turnamen ITF Piala Thamrin, Jakarta antara Grace/Laili yang menundukkan Cynthia/Bella. Meskipun baru pertama kali berpasangan dengan Bella, Grace mampu membuktikan tampil sebagai juara dan menjadi indikator bahwa memang saat ini dialah yang terbaik karena sukses menjuarai tunggal dan ganda dua minggu berturutan di Piala Thamrin dan One Ject.Final tunggal putra berlangsung kurang seimbang di mana dua petenis bukan unggulan saling berhadapan. Petenis jangkung asal Korea Selatan, Jeong Suk-Young sukses menundukkan Sorachet Uayporn dari Thailand dengan 6-0, 6-3. Ini merupakan gelar yang kedua secara berturutan bagi Jeong, setelah minggu lalu merenggut gelar juara di ITF Piala Thamrin di Jakarta.

Senin, 23 Juni 2008

Grace Sari Ysidora Juara ITF Thamrin Cup 2008

Ditulis oleh Adji Soedibjo

IndonesiaTennis – 22 Juni 2008. Tepat di hari ulang tahun ibukota Jakarta, unggulan utama tunggal putri turnamen ITF grade 4 “Thamrin Junior International Championships” yakni Grace Sari Ysidora sukses menjadi juara setelah bertarung tiga set melawan unggulan dua, Laili Rahmawati Ulfa dengan 6-0, 5-7, 6-4. Grace yang sebulan lalu berusia 15 tahun terlihat begitu perkasa dan bermain nyaris sempurna di set pertama. Mengandalkan pukulan-pukulan menyerangnya, tempo yang tinggi disertai servis yang baik, Grace dengan cepatnya memenangkan set pembuka ini dengan 6-0.
Pada set kedua, terjadi service game antara Grace dan Laili sehingga kedudukan menjadi 1-1. Kemudian Grace mampu mematahkan servis Laili untuk sementara unggul 2-1 dan langsung dibalas oleh Laili, gadis asal Wonogiri yang berusia 16 tahun ini dengan mematahkan servis Grace, jadilah 2-2. Kembali Grace dapat mematahkan servis Laili dan kedudukan menjadi 3-2. Lalu Grace sanggup mempertahankan servisnya sehingga memimpin 4-2. Pada saat inilah menjadi “turning point” bagi Laili yang mulai merubah taktik bermainnya dengan memperlambat tempo permainan. Grace terjebak dalam irama permainan yang dikembangkan Laili dan beberapa kali melakukan kesalahan, Lailipun menambah perolehan gamenya menjadi 3-4. Daya serang Grace timbul kembali bahkan memimpin 5-3. Laili dengan gigihnya meladeni groundstroke Grace disertai pertahanannya yang baik dan sanggup mempertahankan servisnya, 4-5. Grace terlihat mengendurkan daya serangnya sehingga secara leluasa Laili memaksa Grace bekerja keras hingga kedudukan jadi 5-5. Pertarungan semakin sengit dengan pertukaran pukulan yang silih berganti dari kedua petenis dan berbekal groundstroke yang bervariasi Laili melaju 6-5 hingga menuntaskan set kedua dengan 7-5.Pada set ketiga, Laili makin percaya diri dengan taktik bermainnya dan melesat hingga 3-1. Ternyata Grace tak mau menyerah begitu saja dan kembali bertarung dengan gigih sampai berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Kemudian Laili gagal mempertahankan servisnya dan Grace unggul 4-3 serta dapat menjaga servisnya dengan baik, kedudukanpun 5-3. Laili terus mencari celah untuk mementahkan serangan Grace dan berhasil memperkecil ketinggalannya hingga 4-5. Akhirnya ketenangan dan keteguhan mental jualah yang dimiliki oleh Grace meskipun Laili tetap terus memberikan perlawanan sengit. Apa mau dikata, setelah terjadi adu groundstroke yang cukup melelahkan, forehand Laili membentur net yang membuat Grace menutup set penentuan ini dengan 6-4.Final hari ini merupakan final keenam bagi Grace dan gelar “Piala Thamrin” ini menjadi gelar ketiganya setelah ITF grade 4 di Brunei 2006 dan Solo 2007. Grace masih tercatat sebagai petenis nasional termuda yang meraih gelar ITF perdananya saat berumur 13 tahun. Grace di tahun 2006 sebagai “rookie” sukses meraih gelar pertamanya di Brunei yang merupakan turnamen ITF ketiga yang dia ikuti. Pada turnamen kedua di Bandung, Grace sukses menjadi runner-up. Sementara bagi Laili, hari ini untuk pertama kalinya tampil di final ITF grade 4 sekaligus menjadi runner-up.
Statistik pertandingan:


Grace - 1st serve percentage 70%, 3 ace, 23 winners, 22 unforced errorsLaili - 1st serve percentage 72%, 2 ace, 3 double faults, 15 winners, 30 unforced errors.

Minggu, 22 Juni 2008

Tenis Indonesia tgl 28 Juni - 6 July 2008

  1. Rama Gardens ITF Thailand Open, Nonthaburi, THA Grade 4 (30 Jun-05 Jul 2008) Theodor,Limantoro,dkk -KLIK-
  2. Wimbledon Junior 2008, Great Britain Grade A (28 Jun to 06 Jul 2008) Jessy,Xto,Bea -KLIK-
  3. $50,000 Boston, MA USA (30 Jun to 06 Jul 2008) ROMANA -KLIK-

Tenis Indonesia tgl 22 - 29 Jun 2008

  1. ITF Juniors - Roehampton London, Great Britain Grade 1 (22 Jun to 27 Jun 2008) Jessy,bea,Xto -KLIK-
  2. ONEJECT International Junior Championships BANDUNG INA Grade 4 (24 Jun to 29 Jun 2008) Grace,david,dkk -KLIK -

Selasa, 10 Juni 2008

Tenis Indonesia tgl 17 - 22 Jun 2008

  1. Thamrin Cup Junior Championships JAKARTA INA Grade 4 (17 Jun to 22 Jun 2008) Grace,david,dkk -KLIK-
  2. 9th Gerry Weber Junior Open GERMANY Grade 2 (17 Jun to 21 Jun 2008) BEATRICE -KLIK-

Senin, 09 Juni 2008

Tenis Indonesia tgl 9 - 15 Juni 2008

  1. 16th Junior Offenbach GERMANY Grade 1 (Jessy & Bea) -KLIK-
  2. XVII Copa Mundo Maya GUATEMALA Grade 4 (Nadia Frederika) -KLIK-
  3. $25,000 El Paso, TX USA (Romana Tedjakusuma) -KLIK-

Christopher Rungkat juara double roland garros 2008

Christo/Kontinen Juara
CHRISTOPHER Benjamin Rungkat berhasil menorehkan sejarah manis. Meski bukan atas namanya sendiri, petenis Indonesia itu patut berbangga karena bisa meraih gelar juara ganda bersama pasangannya, Henri Kontinen (Finlandia), di turnamen tenis junior bergengsi, grand slam Prancis Terbuka 2008, yang berlangsung di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris, Prancis, kemarin (7/6). Dalam laga final tadi malam WIB, pasangan Christo/Kontinen berhasil mengalahkan Jaan-Frederik Brunken/Matt Reid (Jerman/Australia) dengan skor cukup telak 6-0, 6-3. Sebelumnya, di babak semifinal Jumat malam (6/6), duet Indonesia/Finlandia tersebut harus bertanding dengan tie break untuk menyingkirkan pasangan Vasek Pospisil/Milos Raonic (Kanada) dengan skor 7-6 (3), 6-2. Sementara di tunggal, Christo langsung tersingkir di babak pertama. Dua petenis Indonesia lainnya, Jessy Rompies dan Beatrice Gumulya (wanita), juga ikut berlaga dalam turnamen grade A tersebut. Namun, keduanya gagal sebelum mencapai babak semifinal.

hasil lengkap bisa dilihat disini...